Rabu, 18 April 2012

Si Inisial Huruf Vokal Pertama Part III

         “Udah, Ngel. Jangan kamu pikirin si Mira. Gak selamanya kan Alen suka sama Mira?” kata Nina mencoba menghiburku.
          “Siapa bilang aku mikirin Mira? Yang aku pikirin itu Andien” jawabku melenceng dari topik. Yap! Kami berdua, aku dan Nina sedang duduk-duduk di teras kelas. Salah satu tempat favorit kami kalau lagi suntuk atau ingin berbagi cerita saat jam kosong.
          Nina mengaruk kepalanya, “Salah ya? Aku kira kamu mikirin Mira. Ternyata melenceng banget tebakanku. Trus kok kamu mikirin Andien? Emang dia kenapa?”
          “Yaaaa, gimana ya? Susah aku ungkapkan dengan kata-kata. I think, Alen itu suka sama Andien deh. Liat aja tingkahnya sekarang” kataku sambil menunjuk Alen dan Andien yang mengobrol asik. Tapi aku buru-buru menurunkan tanganku dan kembali menopang dagu dengan dua tanganku. Oh ya, dengan tampang cemberut juga. Nina menepuk-nepuk bahuku. Dia memang temanku yang paliiiiiinnggg baik dan yang selaluuuuu dengerin cerita-ceritaku.
          “Dia Cuma ngobrol, Ngel. Gak mungkin Alen suka sama Andien. Aku yakin banget. Mereka Cuma temenan kok…….” Belum selesai Nina bicara aku segera memotongnya. “Sorot matanya Alen liat naa, Nin. Perhatiin banget. Dia kayaknya emang gak suka tau sama aku. Sudah cukup! Aku berhenti dengan rasa yang aneh dan gila ini. Suka sama cowok charming yang disukain adek kelas dari setiap penjuru kelas dan kakak kelas juga dan semuanyaaaaa!!! Gila!” kataku setengah berteriak. Nina tiba-tiba menutup mulutku. Aku sadar aku tadi bukan setengah berteriak tapi TERIAK.
          Baru saja Nina akan bicara, tiba-tiba teman-temanku yang lain berlari kearah bangku mereka masing-masing tanda Bu Eni datang. Bosan! Kataku dalam hati. Jam-jam siang seperti ini membuat seluruh siswa mengantuk dan suntuk berat tak terkecuali aku. Apalagi Helen yang memang dari tadi sudah melipat tangannya diatas meja dan membenamkan wajahnya. Ya aku tau sebagai siswa kita harus belajar daaaaannn belajar. Tapi kalau jam setengah 2 gini yaaa jam-jam tidur, Siswa juga manusia kan?
          Teng! Teng! Teeeenngg!!! Bel pulang berbunyi. Seluruh siswa segera membereskan barang-barang mereka. Sesekali aku melirik kearah tempat duduk Alen. Dia kelihatan sibuk dengan handphonenya. Dasar manusia. Udah pulang sempet aja main game sambil ngupil *garing*. Andien tiba-tiba sudah menghilang dari hadapanku. Padahal tadi dia lagi nyombongin tas barunya. Memang orang yang satu ini dari pertama ketemu udah bikin aku keselnya minta ampun deh. Sabaaaarrrr, ngeellll.
          Eh, eh, ngapain tuh Andien? Ngapain dia ngobrol lagi sama Alen? Bukan hakku sih ya buat ngelarang dia ngobrol sama Alen. Alasannya gampang: AKU BUKAN PACAR ATAUPUN SIAPA-SIAPANYA ALENDRA MAHARADJA! (baca: Si Inisial Huruf Vokal Pertama Part I) Dia Cuma cowok yang bikin aku suka sama dia. Aku tak tau kenapa bisa suka dengan orang sepertinya.
***
          Hari demi hari berlalu dengan cepat. Aku merasakan sesuatu yang aneh. Tapi aku tak tau itu apa. Seperti ada yang mengganjal pikiranku. Aneh. Sudahlah tak usah memikirkan sesuatu yang tak penting, kataku dalam hati. Aku segera menuju my beloved room alias kamarku untuk mengambil handphoneku. Walaupun handphone ini sudah banyak lecet dan tombolnya kadang-kadang tidak sensitive, aku tetap tidak bisa lepas darinya. Dia adalah hidupku, semua sumber tentang Alendra. Hah iya! Langsung saja aku buka web untuk on twitter. Baru saja aku membuka Time Line, tweet Alendra sudah muncul. Lalu aku lihat lebih kebawah lagi sampai akhirnya aku melihat sesuatu yaaaaannnggg mengerikaaannnn.
          Mau tau apa itu? Ini benar-benar mengerikan sekali. Oke, aku tadi liat…… followers-ku hilang 10!!! Tidaakkk!!! Hahaha. Semua ketipu! Aku merefresh Time Line-ku lagi. Lagi dan lagi aku melihat tweet Alendra muncul. Tapi kali ini agak berbeda. Yang tadi itu hanya statusnya dan YANG INI? Dia tweetan dengan Mira! Yaa tak apalah. Eh belum selesai, ternyata dia tweetan lagi. Ternyata sama Andien!!! Rawwrrrr. Lho? Kok? Aku kok jadi jengkel gini. Ini cemburu ya? Yaampun aku baru pernah ngerasain cemburu setelah ngejomblo 11 bulan *garing*.
***
          Setiap hari selalu saja aku dapati tweet Alendra dengan Andien. Mereka sebenarnya ada apa? Mereka pacaran bukan ya? Hussh! Gak boleh curigaan jadi orang. Yaa aku terima saja apa yang terjadi. Tapi hatiku ini gak bisa bohong kalau aku syg bgt sama Alen. OMG! WHY AM I SUCH A FOOL PERSON? FALLIN’ IN LOVE WITH THAT PERSON?
          Sudah cukup kesabaranku kali ini. Setiap hari dan setiap waktu aku selaluuuuu saja mendapati mereka mengobrol  asik, tweetan bareng, dll. Mungkin ini yang mengganjal otakku selama ini. Memang akhir-akhir ini aku dan Alen jadi jarang bicara. Aku ingin memulainya, tapi aku takut Alen tak meresponku seperti kemarin-kemarin. Aku sudah kapok. Biarkan saja apa yang dia lakukan! Aku bisa balas lebih parah lagi, Len! Inget itu!
***
          Keesokan harinya aku menceritakan apa yang terjadi pada jjs pada Nina. Teman yang selalu bisa memberiku solusi terhadap apa yang aku alami. Beda dengan Helen. Menurutku dia itu tipe orang humoris. Jadi kalau aku ingin memecahkan masalahku dengan tertawa, hanya dengan dialah. Jadi aku kali ini lebih memilih Nina.
          “Nin, kamu liat gak apa yang selama ini orang itu buat di twitter?” tanyaku sebagai kalimat pembuka percakapan kami #eaakk
          “Liat. Dia buat status yang aku gak ngerti apa maksudnya dan makna dibaliknya. Trus dia juga sering tweetan sama si Mira n Andien”
          “Oh bagus deh kamu ngerti, Nin. Duh dia itu emang gak ngerti banget sama perasaanku ya? Apa dia emang…”
          Belum selesai aku bicara, tiba-tiba Andiean muncul yang diikuti gengnya. Seketika aku diam. Aku berharap dia tak mendengar obrolanku tadi. Nina menepuk pundakku pelan dan aku segera tersadar dari lamunanku. Lalu Nina melambaikan tangannya tanda tidak. Berarti Andien tidak mendengar obrolanku tadi. Nina ini memang seperti bisa membaca pikiranku. Dia tau semua tentang apa maksud dari tingkah atau gerak-gerikku. Uwaaaaww XD
          Geng Andien sepertinya ingin tau apa yang aku obrolkan dengan Nina. Aku tak mau rahasia terbesarku ini terbongkar dan malah merusak semuanya. Aku hanya ingin berbagi kepada orang yang selalu bersamaku bagaimanapun suasanaku saat itu. Yap! Mereka adalah Nina, Helen, Ira, Tara, Marly. Hanya merekalah orang-orang yang aku sayang. Tidak seperti creeper alias wanita itu.
***
          Aku mulai merasakan ada jarak antara aku dan Alen. Angel dan Alendra. Itu sih dulu, sekarang? Dia seperti angin yang hanya bisa dirasakan dan tak dapat dilihat keberadaannya. Hentikan jarak antara kita ini, Alendraaaa…..
Uwehehehe XD Part III selesai nih. Nambah aneh ya? Nanti di part 4 aku mau bikin kejutan! Stay tune di blogku yaa<3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar